Kamis, 17 November 2011

Tari Bambangan Cakil

Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa. Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga.Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.

Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara murkaan pasti kalah dengan kebaikan.

Kamis, 03 November 2011

salah satu motif kain indonesia


Motif kain orang Indonesia sangat beragam sebagaimana memang digambarkan oleh keheterogenan masyarakatnya atas suku, agama, dan berbagai kelas sosial mulai dari kelas ekonomi hingga pembagian tenaga kerja secara sosial (division of labor). Dalam hal ini, kita mengenal motif batik misalnya yang merupakan sebuah tradisi motif pakaian yang terkenal hingga ke berbagai penjuru dunia. Batik dikenal secara umum berasal dari kriya tekstil penduduk di kawasan pulau Jawa, baik yang berada di kawasan pedalaman maupun yang berada di kawasan pesisir pantai. Motif batik sendiri sangat beragam.
Keragaman ornamentasi batik saja misalnya, sudah sangat tinggi. Sebagai sebuah kawasan kepulauan yang terdiri dari populasi ratusan suku bangsa, maka Indonesia memiliki berbagai ornamentasi motif pakaian yang luar biasa kuantitasnya. Sebut saja songket, ulos, dan berabagai motif pakaian lainnya.


Maka dari itu,kita sebagai warga Indonesia harus bisa melestarikan budaya dan kesenian negeri kita!!

Salah sat motif kain Indonesia 

1.motif kain batik indramayu




Motif batik tulis asli produksi pengrajin batik tulis di Kelurahan Paoman atau disebut Batik Paoman Kecamatan dan Kabupaten Indramayu itu diantaranya  motif batik Merak Menari, Kembang Boled, Perahu Karam dan Kembang Gunda serta Bunga Kapas.
Kolektor batik tulis ataupun pedagang batik tulis yang menyambangi Kota Indramayu  biasanya akan mencari sekaligus memborong motif-motif batik tulis Paoman asli produksi pengrajin Indramayu itu, karena motif-motif batik tulis tersebut merupakan motif asli yang hanya dibuat para pengrajin batik tulis Indramayu.
“Sebenarnya masih banyak motif batik tulis lain hasil modifikasi para pengrajin batik tulis. Namun kebanyakan kolektor maupun pedagang batik tulis dari laur daerah itu lebih menyukai motif batik tulis tersebut,”
Mengenai harga jual batik tulis  Paoman, katanya bervariasi menurut kualitas kain atau mori yang dibuat serta kerapihan dalam menuangkan malam semacam lilin ke atas kain. Semakin rapih mengerjakan batik tulis itu harganya semakin mahal. Untuk kain batik biasa harganya sekitar  Rp125 ribu hingga Rp260 ribu per kain.
Untuk batik tulis asli Paoman kualitas utama, harganya lebih mahal lagi. Mencapai jutaan rupiah per lembar. Konsumen batik tulis Paoman kualitas nomor satu itu biasanya terdiri dari kalangan menangah ke atas. .-

Selasa, 01 November 2011

salah satu tarian yang ada di indonesia

 
Tarian adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang biasanya dipadu dengan alunan musik. Tarian terkait pula dengan momen, dapat melukiskan tentang suatu peristiwa: perang, suasana duka, penghormatan pada raja, atau pengejawantahan sebuah norma, misalnya seperti pengabdian seorang perempuan dalam budaya Jawa.

Perkembangan tari di Indonesia berhubungan erat dengan perkembangan masyarakat. James R. Brandon (1967) membagi perkembangan pertunjukan di Asia Tenggara dapat dibagi menjadi 4 periode yaitu: 
  • Periode pra-sejarah, sekitar 2500SM-100M. 
  • Periode masuknya kebudayaan India, 100-1000. 
  • Periode masuknya pengaruh Islam, 1300-1750. 
  • Periode masuknya negara barat, 1750-akhir perang dunia ke-2. 
Perkembangan masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan dan tidak terputus. 
 
1.Tari Torompio
Torompio” adalah ungkapan dalam bahasa Pamona, Sulawesi Tengah. Ungkapan ini terdiri atas dua kata, yakni “toro” yang berarti “berputar” dan “pio” yang berarti “angin”. Jadi, “torompio” berarti “angin berputar”. Makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut adalah “gelora cinta kasih” yang dilambangkan oleh tarian yang dinamis dengan gerakan berputar-putar bagaikan insan yang sedang dilanda cinta kasih, sehingga tarian ini disebut torompio. Pengertian gelora cinta kasih sebenarnya bukan hanya untuk sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, melainkan juga untuk semua kehidupan, seperti: cinta tanah air, cinta sesama umat, cinta kepada tamu-tamu (menghargai tamu-tamu) dan lain sebagainya. Namun, yang lebih menonjol ialah cinta kasih antarsesama remaja atau muda-mudi, sehingga tarian ini lebih dikenal sebagai tarian muda-mudi. Torompio dalam penampilannya sangat ditentukan oleh syair lagu pengiring yang dinyanyikan oleh penari dan pengiring tari.
Peralatan dan Busana
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari torompio diantaranya adalah: (1) ganda (gendang); (2) nonggi (gong); (3) karatu (gendang duduk); dan gitar. Sedangkan, busana yang dikenakan oleh penari perempuan adalah: (1) lemba (blus berlengan pendek yang berhiaskan manik-manik); (2) topi mombulu (rok bersusun); (3) tali bonto (ikat kepala yang terbuat dai teras bambu dibungkus dengan kain merah sebesar 2 sampai 3 jari dan dihias dengan manik-manik; dan (4) kalung yang terbuat dari sejenis tumbuhan siropu atau dari batu. Sedangkan busana dan perlengkapan pada penari laki-laki adalah: (1) baju banjara (baju seperti teluk belanga yang diberi hiasan dari manik-manik); (2) salana (celana panjang yang berhias manik-manik); (3) siga atau destar; dan (4) salempa (kain untuk selempang).
Pertunjukan Tari Torompio
Pertunjukan tari torompio diawali dengan gerakan linggi doe atau panggilan buat para penari. Dalam linggi doe para penari akan masuk ke pentas dari dua arah. Penari pria dari arah kiri dan wanita dari kanan. Selanjutnya, mereka bertemu dalam satu barisan dan kemudian berpisah membentuk satu baris memanjang untuk melakukan gerakan penghormatan. Setelah itu, disusul dengan gerakan mantuju ada. Dalam gerakan ini penari membentuk bulatan besar kemudian bulatan kecil, dengan maksud menyampaikan pesan bahwa mereka anak-seberang akan mempertunjukkan tari torompio.

Setelah introduksi selesai, maka tarian dilanjutkan dengan gerakan masinpanca, yaitu para penari bertemu untuk mencari pasangan masing-masing sambil menyanyikan lagu yang menceritakan indahnya pertemuan tersebut. Kemudian, penari pria akan membuat gerakan-gerakan yang seakan merayu penari wanita. Gerakan ini disebut mencolodi. Dalam mencolodi ini lagu yang dibawakan syairnya menceritakan bahwa pertemuan antara penari pria dan wanita melambangkan persatuan di antara mereka.

Setelah gerakan moncoldi selesai, maka dilanjutkan dengan gerakan mompalakanamo dan mosangko lima. Pada gerakan mompalakanamo penari dalam posisi berhadapan sambil menyanyikan syair yang menceritakan pertemuan ini sangat indah, berkesan dan tak dapat dilupakan. Sedangkan, gerakan selanjutnya yaitu mosangko lima, penari pria menyematkan seuntai kalung kepada penari wanita dan diteruskan dengan berjabat tangan sebaga ungkapan eratnya persatuan. Kemudian, dilanjutkan dengan ucapan selamat tinggal yang ditandai dengan lambaian tangan. Pada masa Orde Baru, saat melambaikan tangan tersebut digunakan juga untuk menyampaikan pesan pemerintah kepada para penonton, yang berisi tentang ajakan untuk mensukseskan pembangunan di segala bidang. (gufro